JALAN MENUJU WISATA PLANGON
Setelah beberapa lama di perjalanan menuju wisata Plangon , pasalnya di tikungan sekitar Plangon katanya pernah terjadi kecelakaan yang cukup misterius atau tanda Tanya ? ? yaitu baik kendaraan mobil atau pun motor terjadi sekitaran itu . Selain tikungan nya itu yang tajam atau dikenal sebagai tikungan “ Emen “ ini jalanannya cukup bagus dan membuat kendaraan melaju cukup kencang atau cepat , seringnya terjadi kecelakaan di tikungan tersebut membuat masyarakat setempat menghimbau bahwa kalo mau jalan sini harus berhati – hati karena rawan terjadinya kecelakaan .Menurut cerita masyarakat yang di sekitar Plangon pernah terjadi kecelakaan mobil box yang membawa buah mangga dari arah Kabupaten Kuningan menuju Cirebon terperosok hingga menerobos pembatas jalan . Akibat dari kecelakaan tersebut mengakibatkan box mobil hancur dan seluruh isi muatan tersebut tumpah, kami tim observasi pun setelah tahu bahwa di jalannan tersebut banyak atau sering terjadi kecelakaan maka dari itu kami sangat berhati – hati pada saat mengendarai sepeda motor . sesampainya disana kami di perjalanan cukup melelahkan dan berhenti sejenak di warung pinggir jalan sambil makan dan minum .
Melihat – lihat suasana yang di sekitaran Plangon menurut kami cukup
ramai dan banyak sekali monyet – monyet yang ada di pinggiran jalan menyambut
kedatangan kami . awalnya takut dengan monyet tersebut karena pada dasarnya di
pikiran kita apabila membawa hp dan sejenisnya takutnya di bawa atau di rampas
olehnya . Ternyata monyet – monyet di Plangon tidak seperti yang ada dipikiran
kita , dan sebaiknya kepada para pengunjung yang mau berwisata ke Plangon ini
di himbau untuk membawa makanan atau kacang untuk lebih akrab dengan monyet –
monyet tersebut . Tim observasi kami setelah itu melanjutkan perjalanan menuju
puncak atau bukit Plangon menurut cerita dari orang – orang pada saat kita
memasuki wilayah Plangon tersebut tidak boleh berbicara sembarangan niat kita
harus baik tidak boleh melakukan hal – hal yang aneh , meski bukan hanya di
Plangon saja dimana pun anda berada tidak boleh melakukan sembarangan berbicara
harus dengan tutur kata yang baik ,
Kami menanyakan ke
salah satu penjual yang berada disana untuk bertemu langsung dengan kuncen atau
juru kunsi yang berada di Plangon ini , setelah beberapa menit meunggu akhirnya
datang dan berkenalan dengan bapak tersebut yaitu bernama Bapak Hasan , beliau
sudah lama mengurus Plangon ini da nada juga salah seorang pemandu yaitu
bernama Bapak Lelek dia selalu mengantar para pengunjungnya . Disitu kami tim
observasi berwawancara dan bertanya tentang sejarah adanya Plangon , tapi
dulunya itu bukan Plangon melainkan Tegal Plangon atau Tegal Bukit . Banyak
juga orang yang menyebutnya Palalangon .
kurang lebih kami berwawancara setengan jam bersama Bapa Hasan kami
langsung ke TKP atau ke tempat perziarahan katanya di atas sana ada dua makam
Pangeran . Kami harus berjalan dan menaiki anak tangga yang cukup banyak karena
untuk menuju atas sana lumayan jauh , dan selama di perjalanan banyak sekali
monyet – monyet yang menghampiri kita lalu dikasihlah kacang supaya tidak
diganggu atau dijaili, dan pepohonan yang besar – besar serasa berada di hutan
yang rimba . Ada juga tempat pemandian atau sungai selalu dimanfaatkan oleh
warga sekitar yaitu bermancing dan kalo sore hari selalu ada anak – anak kecil
yang mandi di sekitaran pemandian monyet tersebut
0 komentar:
Posting Komentar