Sabtu, 19 Januari 2019

RIVIEW KISAH DARI SEORANG PANGERAN KEJAKSAAN

0 komentar
   
                                                            KISAH DARI SEORANG PANGERAN KEJAKSAAN


        Pangeran kejaksan merupakan salah satu pangeran yang di makam kan di plangon . Makam nya pun berada di atas setelah anak tangga plangon . Pangeran kejaksan merupakan salah satu pangeran yang adil,bijaksana,jujur dan semangat dalam melaksanakan tugas . Namun , naas sekali nasib pangeran kejaksaan ini harus terbunuh ketika melaksanakan tugas . Kisah dari pangeran kejaksaan memang menyedih kan . Pangeran Kejaksan semasa hidupnya tinggal di Kejaksan dan bekerja sebagai Jaksa atau Lurah . Pangeran Kejaksan, serta pengikutnya sekitar 60 orang menuju Giri Toba . Sebelum memasuki Giri Toba  terlebih dahulu memantau daerah disekitarnya dan memerintahkan pasukannya untuk membuat tempat peristirahatan . Tempat peristirahatan ini kemudian kini  dikenal dengan nama Plagon.
Didaerah ini,   Sunan Kejaksan dan Sunan Panjunan membuat alat-alat pertanian seperti perkakas golok, gergaji, parang, cangkul, bajlong, bodem, linggis, serta perkakas lainnya . Kemudian  mendirikan tempat pandai besi .Tempat Pandai Besi ini kemudian diberi nama Pande Domas yang berlokasi disebelah barat jembatan gantung yang melintas menuju daerah Wanantara .
          Pangeran Kejaksan merupakan anak ke sembilan dari Pangeran Cakrabuana. Beliau dikisahkan sebagai anak yang dinanti-nantikan . Sebab ke delapan kakanya semuanya berjenis kelamin wanita . Pangeran Kejaksan selama hidupnya dikisahkan sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam bidang hukum di Kesultanan Cirebon . Ditangan beliaulah hukum diputuskan . Beliau juga dikenal sebagai seorang yang cekatan dalam menindak lanjuti laporan soal pelanggaran hukum, khusunya laporan menganai adanya perbuatan kriminal dan hal-hal lain yang berkaitan dengan hukum dan ketertiban kerajaan . Hampir setiap hari Pangeran Kejaksaan membaktikan hidupnya demi tegaknya hukum di Kesultanan Cirebon . Tapi tragis, akibat dari jabatannya yang berkaitan dengan dunia kriminal itu, rupanya beliau kemudian wafat ditangan seorang penjahat .
          Pangeran Kejaksan merupakan salah satu sosok yang pernah mendapatkan gelar adiyaksa dijaman Sunan Gunungjati. Hubungan antara Sunan Gunung Jati dengan Pangeran Kejaksan adalah saudara misan, yaitu ibunya Pangeran Kejaksan adalah kakak dari ayahnya Sunan Gunung Jati .sehingga derajat Pangeran Kejaksan lebih tua dari Sunan Gunung Jati .
          Kisah nya tragis pangeran yang bijaksana,adil dan jujur itu harus meninggal dalam keadaan yang mengenaskan . Masih ada orang yang jahat membunuh orang yang baik dan bijaksana seperti pangeran Kejaksan tersebut . Cerita awal mula nya Pangeran Kejaksan tengah memeriksa laporan tentang adanya seorang penjahat yang mengamuk di Waringin Pitu . Penjahat itu dikisahkan mengamuk dengan membabi buta menggunakan senjata tajam .
Dalam upaya melumpuhkan penjahat tersebut, rupanya pangeran Kejaksan ikut terlibat didalamnya, tapi malang, dalam pergerumulan meringkus penjahat itu, rupanya senjata yang digunakan penjahat mengenai sang Pangeran . Beliaupun kemudian wafat dalam kejadian itu . Dan di ke bumi kan di daerah desa babakan, sumber cirebon yang dimana sekarang di kenal dengan nama Plangon . Dimana sering sekali banyak orang yang berkunjung ke tempat ini untuk berziarah dan mendoakan pangeran kejaksan .
          Orang yang baik pasti akan banyak orang yang sayang dan banyak yang mendoakan itulah guna nya menjadi orang baik . Sifat Pangeran Kejaksaan memang patut di contoh oleh anak remaja kalangan sekarang . Perjuangan Pangeran Kejaksan dalam menjalankan tugas  dan menyebarkan agama islam di pulau Jawa, naas membuat dirinya mati terbunuh .  Beliau wafat pada tanggal 27 Rajab . Sehingga Plangon banyak dikunjungi pada tanggal 27 Rajab dan 2 syawal makam tersebut banyak di kunjungi oleh keluarga panjunan dan kejaksan serta masyarat dengan tujuan berziarah sebagai tepung tahun ketemu tahun berikutnya atau masa ziarah berikutnya . Kompleks ini sekarang sekarang di kelola oleh keraton kanoman Cirebon . Pangeran Kejaksan juga meninggalan peninggalan, dalam gapura itu tercatat pembangunan Tajug Agung Pangeran Kejaksan pada tahun 1480 . Lokasi masjid itu berada di tengah-tengah pemukiman, sehingga terlihat sempit bahkan tak memiliki tempat parkir kendaraan . Masjid peninggalan Pangeran Kejaksan itu masih dirawat dan didominasi warna putih hingga coklat tua .

0 komentar:

Posting Komentar

 
PLANGON CIREBON © 2019