Sabtu, 19 Januari 2019

Review Sejarah Plangon

0 komentar
Menurut saya, sebuah wisata yang ada di daerah Cirebon, yaitu plangon, dimana disana tempat wisata khusus tempat para kera yang dijadikan tempat wisata. Dimana tempat wisata plangon ini dijaga oleh seorang kuncen yang bernama pak Hasan, Pak Hasan ini masih warga setempat daerah sumber babakan. pak Hasan ini yang menjadi sumber utama atau dimana pak Hasan ini mengurusi semua tempat plangon yang ada hewan kera, kurang lebih ada 600 kera dengan dibantu beberapa pemandu atau penjaga untuk membantu mengurusi plangon yaitu pak Lele. Walaupun pak Hasan seorang kuncen yg penuh mengurusi, tetapi tetap manusia gabakl sanggup semuanya diurusi sendiri. Jadi ada beberpa yang membantu, tetapi sumber utama yg mengatur dan mengurusi plangon tetap pak Hasan. Ketika saya sudah observasi adanya plangon ini sudah ada dari beberapa ratus tahun sudah ada sendirinya, tetapi kenapa menjadi tempat paa kera. Yang katanya atau hampir kebanyakan orang berbicara. 

Kata para warga plangon atau palalangon itu tempat hewan kera jadi-jadin. Awal terjadinya, waktu itu di hari jumat ada seorang suami istri sedang memancing disebuah kolam yang skrng ini menjadi tempat pemandian para kera. Ketika itu waktu solat jumat telah tiba, ada wali gunung jati menghampiri dan mengingatkan untuk solat jumat bagi suaminy, tetapi mereka acuh dan tidak mendengarkan perkataan beliau. Sehingga ketika itu juga, wali gunung jati mengutuk mereka manjadi kera dan sampai sekarang kera itu menjadi banyk dan akhirnya dinamakan plangon. Sedangkan waktu saya dengan tim melakukan observasi menurut pak Hasan sebagai kuncen mengatakan itu hanya sebuah mitos melainkan hewan plangon hanya hewan biasa. 

Untuk para wisatawan jika ingin berkunjung ke pelangon, merek tidak datang dengan kendaraan dan langsng sampai ke ketempat nya, tetapi mereka harus melewati beberapa ratus tangga agar sampai ketempat plangon. Saya sendiri pun ketika pertama kali datang ke tempat plangon, karena ini kewajiban saya selaku mahasiswa untuk melakukan observasi, saya dam tim berjalan menaiki ratusan tangga dengan ditemani kera-kera. Kera-kera plangon ini ternyata sangat berbeda dengan kera-kera yang lain. Klau kita liat kera-kera lain klau ada seorang manusia mendekat, mereka pasti akan ketakutan da lari. Sedangkan kera-kera plangon ketika kita mendekati bukannya mereka takut, malah mereka mendekati dengan mata yang sangat tajam mendekati, dengan badan tegak ditutupi bul-bulu yang tebal. Sehingga terlihat seperti sejarah awal mula adanya manusia secara teori dengan penemuan-penemuan rangka-rangka kera, tetapi sampai sekarang kebenarannya tidak bisa dibuktikan. Kera-kera plangon ini malah mengambil barang ataupun makanan yang dipegang. Cukup menakutkan jika itu hewan jadi-jadian atau tidak. 

Pelangon juga tidak hanya wisata untuk hiburan para wisatawan yang mau berkunjung, tetapi pelangon juga banyak dikunjungi wisatawan dengan bertujuan akan berziarah ke makam para wali. Di jelaskan juga oleh pak Hasan. Jadi sebelum tempat ini menjadi Pelangon, ada 7 para wali yang pernah menempatkan tempat ini untuk menyiarkan dakhwah agama islam. Tapi ada juga orang-orang yang melakukan perbuatan batil mnyimpang ajaran ketauhidan agama islam. Seperti mereka malah datang ke plangon untuk meminta kekayaan, untuk pesugihan, meminta agar usahanya laris da sebagainya. 

Jadi kita bisa menyimpulkan walaupun asal usul keberadaan kera di plangon itu fakta atau mitos, Tergantung kita menilany. Yang pasti tempat wisata ini harus kita jaga dan lindungi agar plangon tetap lestari.

0 komentar:

Posting Komentar

 
PLANGON CIREBON © 2019