Makam tertutup hanya boleh di buka jika mendapatkan ijin dari juru kunci atau penjaga disana. Dari makam tertutup dan terbuka jarak nya cukup jauh makam yang terbuka berjumlah empat. Tetapi yang terkenal di tempat berziarah plangon tersebut makam pangeran kejaksan dan makam pangeran panjunan anak dari syekh Sulaiman seorang ulama besar dari campa, yang makam nya tertutup yang berada di puncak bukit plangon, makam ini telah di beri cungkup terdiri dari bagian teras dan ruang tamu.
Awal nya pangeran panjunan dan pangeran kejaksan melakukan pendakian ke atas bukit plangon, ketika sampai di atas mereka sangat takjub dengan alam disana kemudian mereka pun menetap disana sampai ahir hayat nya. Kedua makam tersebut sering di kunjungi oleh banyak wisatawan terutama di waktu satu hari setelah lebaran ada yang sekedar melihat saja ada pula yang sebari mendoa kan agar senantiasa di berikan rahmat serta karunia-Nya. Pangeran kejaksan yang memiliki nama asli syarif abdurrohim adik dari pangeran panjunan selama hidup nya di kenal sebagai seorang yang bertanggung jawab dalam bidang hukum di kesulatanan cirebon di tangan beliau lah hukum di putuskan, beliau lah yang mengurus masalah hukum dan peradilan di kesultanan cirebon pada waktu itu. Beliau juga terkenal dengan orang yang cekatan dalam menindak lanjuti hukum yang di laporkan oleh warga nya. Sedangkan pangeran panjunan yang memiliki nama asli Syarrif abdurrohman di kenal memiliki keahlian dalam mengolah tanah liat menjadi tembikar khas cirebon yang sangat indah dan artistik, konon gerabah siti winangun yang terkenal itu adalah hasil karya pangeran pajunan. Keahlian nya itu kemudian di ajarkan kepada penduduk sekitar dan tetap lestari sampai sekarang sebagai asset kekayaan budaya cirebon.
Di daerah ini pangeran panjunan dan juga pangeran kejaksana membuat alat – alat pertanian seperti perkakas golok, cangkul, gergaji, parang, bajlong, bodem, linggis dan perkakas – perkakas yang lain nya. Kemudian mendirikan tempat pandai besi. Tempat pandai besi ini kemudian di berikan nama pande domas yang berlokasi di sebelah barat jembatan gantung yang melintas menuju daerah wanantara. Di dekat sekeliling makam pangeran banyak pepohonan yang besar dan rimbun juga sejuk banyak monyet juga yang berkeliaran tetapi monyet-monyet tersebut jinak. Konon monyet-monyet tersebut adalah peliharaan pangeran panjunan dan pangeran kejaksan, monyet tersebut pantang di ganggu apalagi disakiti, tetapi monyet tersebut tidak mengganggu apabila warga ataupun pengunjung tidak mengganggu nya. Bangunan makam pangeran panjunan dan kejaksan ini berbentuk semacam bangunan berundak ke belakang terdiri dari tiga bagian yaitu halaman pertama halaman kedua dan cungkup makam. Makam ini merupakan makam yang masih baik dari makam yang lain nya yang ada di plangon karena masih terjaga dan di rawat oleh penjaga disana.
0 komentar:
Posting Komentar