Plangon
adalah salah satu wisata yang berada di Babakan Sumber kabupaten Cirebon ,
pastinya tidak kalah menarik dengan wisata lainnya . Pada saat kita memasuki
kawasan plangon akan disambut oleh segerombolan monyet dan tentunya udara yang
cukup sejuk . Banyak sekali para wisatawan yang berwisata di tempat ini baik
dalam maupun luar kota, dan pastinya terbuka untuk umum dan setiap hari
buka 24 jam non stop . Untuk saat ini
tidak ada tarif untuk masuk mungkin seikhlasnya saja . Namun tarif parkir per
kendara yaitu lima ribu rupiah . Dalam satu bulan pengunjung bisa mencapai
atusan orang yang berwisata dan berziarah ke makam para wali . Para pengunjung
juga bisa berfoto - foto bersama keluarga,teman atau pun pacar anda . Dan
biasanya juga pengunjung ramai datang ke tempat Plangon ini pada tanggal 1
syawal, 27 Rajab dan lebaran haji .
Wisata
plangon memiliki nuansa yang banyak pepohonan besar yaitu sebagai tempat atau
sarang para monyet tinggal sehingga monyet – monyet tersebut betah akan adanya
pohon tersebut . Untuk pengunjung yang baru pertama kali ke tempat tersebut mungkin terkesan terasa seram dan horror. Selain
hutannya yang cukup lebat biasanya suka dikuti oleh monyet - monyet tersebut supaya tidak dijaili disarankan bagi
pengunjung membawa kacang bisa juga membelinya diwarung pinggir jalan, murah ko
Cuma dua ribu lima ratus . selanjutnya
untuk biasa memasuki kawasan plangon tersebut para pengunjung harus naik tangga
sekitar dua ratus dua puluh empat anak
tangga.
Selain
untuk tempat berwisata, disini juga mengandung nilai - nilai sejarah didalammya
. Kata Plangon tersebut berasal dari kata tegal klangenan yang artinya sebuah
tempat atau bukit untuk menenangkan diri . Pada abad ke empat silam terdapat dua pangeran yaitu yang bernama
Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan , untuk mencari tempat peristirahatan kedua pangeran tersebut memilih tempat ini .
Setelah menemukan tempat peristirahatan dan membuat tempat tersebut menjadi
tempat mereka akhirnya Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan mendirikan pandai
besi untuk membuat alat – alat pertanian yaitu seperti perkakas golok , gergaji
, parang , cangkul , dan yang lainnya . Dan mereka menanam tujuh buah pohon
beringin sebagai kenang – kenangan mereka atas keberadaannya bermukiman ,
karena daerah ini sering mengalami erosi tahan yang menyebabkan longsor .
Setelah mendirikannya Plangon Pangeran Panjunan memerinthkan kepada para
pasukannya untuk memulai pekerjaan yang sesuai direncanakan dengan cara
meratkaan gundukan – gundukan yang menebangi pohon sehingga menjadi sebuah
lapangan luas . Karena tempat yang dijadikan pemukiman itu dibuka dengan cara
menebang pohon dan meratkan bukit maka tempat itu dinamakan Babakan .
Konon
katanya kedua pangeran tersebut masih dari keturunan Bagdad (kerajaan islam) ,
sesampainya di tempat plangon ini mereka
dihadang oleh seseorang ternyata dia itu adalah penunggu ditempat tersebut
yaitu yang bernama Pangeran Arya Jumeneng . Disitu mereka merebut wilayah dan
bertarung sampai akhirnya Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan memenangkan
pertarungan tersebut .Selain itu , di Plangon juga terdapat tujuh makam para
wali yaitu , makam pangeran Panjunan , Kejaksan , Plangon , syeh bulkiyah , Agunan
, Sindang laut , Arya meneng . Namun terdapat juga benda-benda pusaka
peninggalan pangeran Plangon dan dikuburkan disebelahnya .
0 komentar:
Posting Komentar