Di dalam plangon juga terdapat ratusan ekor kera yang menghuni tempat tersebut kera-kera tersebut berjumlah tiga ratus ekor kera. Bagi para pengunjung yang pertama kali ke tempat wisata sekaligus tempat berziarah tersebut, kesan seram memang terasa. Selain hutan yang lebat dan rimbun yang di kelilingi pohon yang besar ada juga monyet yang sedikit jahil tetapi monyet disana pada jinak, pohon yang rimbun dan lebat juga suasana yang sejuk sangat cocok untuk tempat tinggal monyet disana serta pohon yang lebat untuk bergelantungan para monyet, biasa nya pengunjung dapat di dampingi oleh salah satu penjaga plangon tersebut. Jika ingin menuju ke puncak plangon para pengunjung harus menaiki anak tangga yang jumlah nya ratusan.
Di plangon juga terdapat benda pusaka dan makam para wali yang berjumlah enam, makam tersebut biasa nya untuk berziarah para pengunjung. Yang terkenal makam disana adalah makam pangeran panjunan dan kejaksan. Awal mula nya ketika pangeran panjunan beserta adik nya pangeran kejaksan datang ke giri toba dengan pasukan nya yang berjumlah sekitar 60 orang. Sebelum memasuki tempat tersebut pangeran panjunan dan pangeran kejaksan memantau di daerah sekitar nya dan mereka memerintahkan pasukan nya untuk membuat peristirahatan. Tempat peristirahatan ini kemudian di kenal dengan nama plangon. Objek wisata plangon ini biasa nya ramai di kunjungi wisatawan pada tanggal 1 syawal, 27 rajjab dan lebaran haji karena di tanggal tersebut adalah tanggal wafat nya pangeran panjunan daan pangeran kejaksan, biasa nya pengunjung datang ke makam tersebut untuk berziarah dan berdoa.
Kedua tokoh ini yaitu pangeran panjunan dan kejaksan adalah penyebar agama islam di daerah cirebon. Menurut juru kunci yang ada di tempat wisata plangon sekaligus tempat berziarah tersebut monyet-monyet itu memiliki daerah kekuasaan nya masing-masing dan dibagi menjadi tiga wilayah yaitu tengah barat dan timur masing-masing anggota kelompok tau diri tidak merambah ke tempat yang lain nya selain tempat mereka, di wilayah tersebut juga ada ketua nya masing-masing ketua itu paling kuat dan tinggi di antara yang lain nya, dan jika ingin memilih ketua yang baru maka harus bertanding sampai mati siapa yang menang dia lah yang menjadi raja.
Selain makam kedua pangeran juga ada makam yang lain makam tebuka yang berjumlah empat. Jarak yang di tempuh dari makam terbuka untuk ke makam yang tertutup cukup jauh dan di setiap jalan pengunjung akan di ikuti dan bertemu dengan monyet. Monyet disana jinak dan terkenal pandai jika di beri makanan kacang sebelum di makan monyet tersebut mengupas kacang nya sendiri. Ada pula sungai yang kata nya tempat pemandian monyet tersebut tetapi banyak juga warga yang memancing dan mandi disana. Sungai disana di manfaatkan juga oleh warga di sekitar nya untuk mengambil air memancing dan mandi. Sungai itu sangat indah dan memang air nya cukup kurang bersih.
0 komentar:
Posting Komentar